Aku sudah melihat hampir semua kue dalam etalase itu
selama setengah jam. Aku tak juga yakin menemukan kue yang kuinginkan.
Perempuan setinggi sekitar 155 cm yang tak lain sebagai penjaga toko kue itu
sampai bosan melihatku yang tak segera membeli satu di antara semua kue yang
dijualnya. Selain itu, enam lagu mulai dari Aku
Ingin Pulang, Apakah Ada Bedanya, Berita Kepada Kawan, Cintaku Kandas di
Rerumputan, Elegi Esok Pagi, hingga Isyu
hampir selesai dinyanyikan oleh Ebiet G. Ade di dalam toko kue itu. Ya, alunan
musik sarat makna ciptaan Ebiet G. Ade turut menemaniku melihat kue-kue yang
tersusun rapi di dalam etalase berwarna putih tulang itu. Aku begitu menikmati
musik ciptaan Ebiet. Sepintas aku teringat kata-kata Ebiet yang menyatakan bahwa
dirinya lebih senang disebut penyair atau sastrawan daripada disebut sebagai
seorang penyanyi.